Welcome

Welcome to the Namiroh Murinda Sari's Blog
Gaya semau gw....!!!!

Sabtu, 02 April 2011

तुगास Tutor

Nama : Namiroh Murinda Sari
NIM : 05 09 286
Proodi : PSIK / IV.B

RR dan HR

I.Pengertian Denyut Nadi
Denyut merupakan pemeriksaan pada pembuluh nadi atau arteri. Ukuran kecepatannya diukur pada beberapa titik denyut misalnya denyut arteri radialis pada pergelangan tangan, arteri brachialis pada lengan atas, arteri karotis pada leher, arteri poplitea pada belakang lutut, arteri dorsalis pedis atau arteri tibialis posterior pada kaki. Pemeriksaan denyut dapat dilakukan dengan bantuan stetoskop.
Denyut sangat bervariasi tergantung jenis kelamin, jenis pekerjaan, dan usia. Bayi yang baru dilahirkan (neonatus) dapat memiliki dentur 13-150 denyut per menit. Orang dewasa memiliki denyut sekitar 50-80 per menit.
http://id.wikipedia.org/wiki/Pemeriksaan_fisik
Denyut nadi adalah cermin respon jantung terhadap kebutuhan oksigen tubuh. Dalam keadaan basal (pada orang normal /sehat ,kalau dapat dalam keadaan tidur diruang yang sejuk) maka kecepatan denyut nadi itulah yang dapat kita ambil sebagai patokan yang terpercaya mengenai respon tubuh terhadap kebutuhan oksigen.

http://www.pjnhk.go.id/content/view/703/31/

Denyut nadi pada orang yang sedang beristirahat adalah
1. 60 – 80 kali permenit untuk orang dewasa,
2. 80 – 100 kali permenit untuk anak-anak,
3. 100 – 140 kali permenit pada bayi.
http://nursingbegin.com/denyut-nadi-normal-manusia/
Pernafasan
Sistem organ pernafasan ini melakukan tugas di tubuh menyediakan materi oksigen untuk kegiatan respirasi sel seluruh tubuh . dan membuang ekskret CO2 berupa racun dari sel seluruh tubuh ke luar sel hasil sisa oksidasi .
http://ruangilmu.com/index.php?action=artikel&cat=84&id=72&artlang=id
II.Penyebab
Pada kasus Nn.Gadis (26 tahun) , setelah dilakukannya pemeriksaan didapatkan kecepatan denyut nadi (HR) pada pasien adalah 100/menit. Bisa dikatagorikan pasien tersebut mengalami denyut nadi yang cepat (takikardi).
Penyebabnya adalah Pompa jantung berhubungan dengan fungsi paru, kondisi fisik dan psikologi seseorang, yang dimuarai (diatur) oleh sistem simpatis tubuh dan diatur juga oleh hormonal ( tiroid). Jika pasien mengalami pencemas, infeksi atau anemi maupun menderita gangguan keluhan tiroid maka sistem simpatis pasien tersebut akan meningkat sehingga denyut jantung pun naik. Selanjutnya kalau denyut jantung saat anda istirahat terus saja cepat sepanjang hari tentu kemampuan aktifitas akan menurun. Pasien akan lebih cepat letih dan lebih cepat sesak nafas dibanding mereka yang denyut istirahatnya normal .

http://www.pjnhk.go.id/content/view/703/31/
Selain itu setelah dilakukannya pemeriksaan didapatkan pula kecepatan bernafas (RR) pasien adalah 24x/menit.
Penyebabnya SDA , Pernafasan menjadi dalam dan cepat karena tubuh berusaha untuk memperbaiki keasaman darah. Dalam melakukan tugasnya sistem respirasi ini bekerja sama dengan sistem organ lain yaitu sistem transportasi .
http://ruangilmu.com/index.php?action=artikel&cat=84&id=72&artlang=id
Yang seperti kita ketahui pasien mengalami Hipertiroid yaitu Kelebihan sekresi hipotalamus/ adenohipofisis: yang mengakibatkan ↑T3 dan T4, ↑TRH dan atau ↑TSH (terdapat struma).
Hormone tiroid
Fungsi tiroksin adalah meningkatkan aktivitas hampir semua reaksi kimia dalam tubuh sehingga peningkatan kadar tiroksin dapat memengaruhi laju metabolisme menjadi 50-100% diatas normal.
Hormon tiroid meningkatkan transkripsi sejumlah besar gen, meningkatkan aktivitas metabolik selular, meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan otak selama kehidupan janin dan beberapa tahun pertama kehidupan pascalahir (Guyton dan Hall, 2007). Hormon tiroid mempunyai efek-efek terhadap tubuh yaitu:
• Efek kalorigenik (peningkatan termogenesis), meningkatkan pemakaian oksigen oleh sel sehingga BMR meningkat 60-100%.
• Efek simpatomimetik, hormon tiroid meningkatkan ketanggapan sel sasaran terhadap katekolamin.
• Efek pada kardiovaskuler, meningkatkan kecepatan denyut dan kontraksi jantung sehingga curah jantung meningkat dan vasodilatasi.
• Efek terhadap sistem saraf, meningkatkan kecepatan serebrasi, sehingga saraf lebih peka terhadap rangsang. (Sherwood, 2001)

http://www.amsa-uns.co.cc/2011/01/blok-endokrinologi-skenario-2.html
III.Diagnosa yang dapat diangkat pada pasien yang mengalami takikardi dan tacipnea (kecepatan dalam bernafas) pada gangguan system endokrin
a.Resiko tinggi terhadap penurunan curah jantung b/d hipertiroid tidak terkontrol, keadaan hipermetabolisme; peningkatan beban kerja jantung; , perubahan dalam arus balik vena dan tahan vaskuler sistemik; perubahan frekuensi, irama dan konduksi jantung.
Tujuan :
mempertahankan curah jantung yang adekuat sesuai dengan kebutuhan tubuh yang ditandai dengan tanda vital stabil, denyut nadi perifer normal, pengisisan kapiler normal, stauts mental baik, tidak ada disritmia.
Intervensi :
1. Pantau tekanan darah pada posisi baring, duduk dan berdiri jika memungkinkan. Perhatikan besarnya tekanan nadi.
2. Pantau CVP jika pasien menggunakannya.
3. Periksa/teliti kemungkinan adanya nyeri dada atau angina yang dikeluhkan pasien.
4. Kaji nadi atau denyut jantung saat pasien tidur.
5. Auskultasi suara antung, perhatikan adanya bunyi jantung tambahan, adanya irama gallop dan murmur sistolik.
6. Pantau EKG, catat dan perhatikan kecepatan atau irama jnatung dan adanya disritmia.
7. Auskultasi suara nafas, perhatikan adanya suara yang tidak normal.
8. Pantau suhu, berikan lingkungan yang sejuk, batasi penggunaan linen/pakaian, kompres dengan air hangat.
9. Observasi tanda dan gejala haus yang hebat, mukosa membran kering, nadi lemah, pengisisan kapiler lambat, penurunan produksi urine dan hipotensi.
10. Catat masukan dan keluaran, catat berat jenis urine.
b.Pola nafas yang tidak efektif berhubungan dengan penekanan kelenjar tiroid terhadap trachea

Tujuan : Jalan nafas klien kembali efektif
Kriteria hasil :
a) Frek. Nafas : 16-20x/menit dan pola teratur
b) Akral hangat, kulit tidak pucat/sianosis
c) Keadaan klien tenang
1. Intervensi :
a) Batasi aktivitas yang melelahkan
b) Posisi semi fowler dengan kepala ekstensi jika diperlukan
c) Bantu aktivitas d itempat tidur
2. Kolaborasi : pemberian obat steroid dan tindakan operatif
http://nanny-ns08.blogspot.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar